SELAMAT DATANG....................... Alvi_Yasin_Martindo Blogspot
MY 1 ST FACEBOOK... ADD MEE. Alvi Yasin MartindoBuat Lencana Anda
MY 2 ND FACEBOOK... ADD MEE TOO.. Alvi Yasin M;Buat Lencana Anda
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِي Site Meter

Senin, 12 November 2012

MAMA'S COAT TERJEMAHAN

TITLE : MAMA’S COAT BY : GEORGE BAKER YEAR : 1978 Lyric: It was on Monday morning My first day to school I didn’t have a coat to wear Outside it was so cold We live with mama and daddy Under outside of town They couldn’t give us so much But never turn around The snow was slowly falling The sky was dark and rained The kids at school look at to me Because I wear no coat Look like be in the evening I cried away at home My mama couldn’t stand And sold her only coat Reff: oh mama, sweet mama She sold her only coat Oh mama, sweet mama She sold her only coat As I remember mom And how she came to me She said “son, I can give you The most of everything” Oh yes, I will remember Until I cry and mourn And mama smile while she gave me A brand new winter coat Terjemahan: Pada saat itu hari Senin pagi Hari pertamaku bersekolah Saya tidak memiliki jas hujan untuk dipakai Padahal di luar begitu dingin Kami tinggal dengan mama dan papa Yang begitu jauh dari kota Mereka tidak bisa member lebih Namun mereka tidak pernah berpaling Salju turun dengan perlahan Langit gelap dan hujan anak- anak di sekolah memperhatikanku karena saya tidak memakai jas hujan menjelang sore harinya Saya berjalan sambil menangis menuju rumah Mama saya tidak tinggal diam Dan menjual satu- satunya jas hujan miliknya Reff: oh mama, mama yang baik hati Dia menjual jas hujan satu- satunya miliknya Oh mama, mama yang baik hati Dia menjual jas hujan satu- satunya miliknya Ketika saya mengingat mama Dan bagaimana dia mendatangiku Dia mengatakan “nak, saya dapat memberimu Segalanya yang terbaik” Oh ya, saya akan mengingat Hingga saya menangis dan pada akhir hayat nanti Dan mama tersenyum ketika dia memberikan ku Sebuah jas musim dingin yang baru MAMA’S COAT (JAS HUJAN MAMA) Sebuah keluarga kecil yang tinggal di suatu daerah yang jaraknya cukup jauh dari kota, di dalam keluarga kecil itu hanya ditinggali dua orang saja, seorang ayah, seorang ibu dan seorang anak yang akan melanjutkan studinya ke sekolah menengah pertama. Kehidupan mereka cukup memprihatinkan, tak ada sepetak keramikpun dirumahnya hanya ada lantai yang terbuat dari tegel tua yang sekiranya sudah rusak dimakan usia, dinding dinding yang terbuat dari bamboo, semuanya terlihat rapuh dengan lubang lubang sebesar kepalan tangan orang dewasa yang menghiasinya. Atap rapuh yang melindungi mereka dari teriknya panas matahari dan dinginnya udara malam yang mencekam. Hanya jas hujan yang dimiliki sang ibu untuk bekerja, sang ibu bekerja sebagai pengumpul kayu di hutan dekat tempat tinggalnya, sangatlah berharga jas hujan tersebut, benda itulah yang menghidupi keluarga miskin ini dari kelaparan, sang ayah hanya seorang pengagguran setelah ia terserang penyakit, sekarang ia hanya terbaring lemah di tempat tidurnya yang lapuk. Keluarga ini dianugerahi oleh Allah seorang anak yang pandai dan rajin, ia selalu mendapat juara kelas disaat ia duduk di bangku sekolah dasar yang akhirnya mengantar ia ke jenjang sekolah menengah pertama favorit karena ia mendapat beasiswa dari sekolah dasarnya, ia sadar bahwasanya ia hidup di keluarga yang sangat sebarba kekurangan, jangankan untuk menyekolahkannya atau untuk membelikan peralatan sekolah untuknya, untuk makan sehari haripun ibunya harus bekerja keras membanting tulang untuk sesuap nasi, kalaupun itu ada kayu kayu ataupun ranting ranting yang didapatnya, jika tidak ada yang dibawanya pulang mereka hanya makan dari belas kasih tetangganya meskipun itu makanan sisa. Semangat dan sifat pantang menyerah anak inilah yang berbuah manis untuk melanjutkan pendidikannya, setiap harinya sang anak membantu ibunya mencari ranting ranting pohon untuk dijual kepada seseorang yang membutuhkannya. Ayahnya dirumah menunggu dengan rasa sakit disekujur tubuhnya karena mereka tidak bisa membelikan obat untuknya. Setelah pulang mencari kayu sang anakpun langsung belajar dari buku buku lusuh pemberian dari gurunya di sekolah dasar dulu, walaupun harus beli ia akan membeli yang bekas karena tak cukup uang untuk membeli buku pelajaran baru. Dipelajarinya berulang ulang tanpa bosan dengan harapan agar dia kelak dapat membahhagiakan dan membanggakan kedua orang tuanya dengan jerih payahnya tersebut yang tidak lupa dipanjatkan pula do’a setiap harinya. Kelusuhan buku tersebut tak membua semangat anak ini padam , hanya ditemani oleh cahaya bulan purnama dan sebatang lilin kecil anak itu tetap belajar meskipun hari telah larut malam dan lelah yang hinggap di sekujur tubuhnya, tak merasa lelah sedikiitpun bahkan mengeluh. Memandangi kedua orang tuanya yang tertidur pulas sesekali ia meneteskan air mata akan kehidupan yang dia alami, namun ia tetap sabar menjalani kehidupannya ia yakin Allah akan memberinya jalan disuatu saat nanti dan berjanji didalam hatinya sendiri untuk merubah kehidupannya demi orang tuanya. Hari pertama masuk masuk sekolahpun tiba setelah libu cukup lama, tahun pelajaran barupun telah datang. Ketika itu musim salju tiba, sang surya tak menampakkan sinarnya sedikitpun untuk menyinari bumi, begitu dinginnya udara dipagi hari itu , di sertai salju putih bersih turun perlahan dari langit yang membasahi tanah tanah gersang yang sekian lama tak pernah turun salju musim lalu. Di hari Senin pagi itu anak anak bergegas ke sekolahnya, tampak mobil berjejer di depan sekolah itu, maklumlah SMP tersebut yang terbaik dan terfavorit di daerah itu, hanya orang kaya dan pintarlah yang dapat masuk ke sekolah tersebut. Kepintaran anak itulah yang menolongnya untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah pertamaa terbaik itu, tak peduli dinginnya udara di pagi hari itu, ia tetap bersekolah karena ia sadar ia hanya dapat bantuan beasiswa dari sekolah dasarnya dan tidak mau mengecewakan guru guru yang telah mempercayainya. Tak lupa mencium tangan ayang dan ibunya dan meminta do’a restu dari keduannya agar diberi kelancaran oleh Allah di hari pertama sekolahnya. Mengetahui turunnya salju di luar, sang ibu menawarkan jas hujan satu satunya beralasan agar anaknya tidak kedinginan dan sakit di hari pertamanya sekolah, akan tetapi sang anak menolak dan bergegas berangkat. Beralaskan sepatu butut yang dipakainya sewaktu duduk di sekolah dasar dulu ia berangkat kesekolah barunya dengan langkah langkah kecilnya, namun tidak dapat memungkiri bahwa udaranya sangat dingin, dipanggul tas diatas kepalanya guna menutupi dirinya dari salju yang sekian lama semakin lebat, sesekali ia berteduh untuk menghangatkan badannya dibawah pohon yang cukup besar di pinggir jalan. Tak dipakainya jas hujan milik ibunya yang mungkin membuatnya sedikit cukup hangat di pagi itu, karena ia tahu bahwa ibunya lebih memerlukan jas hujan tersebut untuk menghidupi ia dan ayahnya. Setiba di sekolah barunya, sang anak hanya tertegun melihat teman teman barunya hamper semua memakai jas hujan yang terlihat sangat hangat. Namun ia hanya tersenyum kecil , lagi lagi hinggap di pikirannya bahwa ia orang tak berpunya, dan sadar mereka adalah anak anak orang kaya, semua keperluan, kebutuhan dan keinginannya di penuhi oleh orang tua mereka tanpa susah payah, di terima di sekolah terbaik tersebut baginya sudah lebih dari cukup. Semua anak anak di sekolah itu melihatnnya sembil tertawa terbahaak bahak layaknya sedang melihat sebuah hiburan, ia di tertawakan karena anak tersebut tidak mengenakan jas hujan dan sekujur tubuhnya putih terkena butiran butiran salju yang agak basah, dalam hatinya menangis namun ia tetap sabar menghadapi cobaan dan cemoohan anak anak itu. Di ruangan kelas hanya ia yang paling memprihatinkan, mengenakan baju yang lusuh, alas kaki yang butut, tas sekolaha yang using, peralatan sekolah yang tidak lengkap membuatnya semakin sakit hati ketika dipandangnya semua teman temannya memakai peralatan dan perlengkapan sekolah yang serba baru dan mahal, yang pasti tidak mampu di milikinya. Tak ada yang mau berteman dengannya di dalam ruangan kelas, semua menjauhinya, namun ia justru menjadikan itu sebagai cambuk dan motivasi nya untuk lebih maju agar ia bisa menjadi sukses, kaya dan tidak lagi dipandang sebelah mata oleh siapapun. Pada saat pengenalan , semua anak anak rata rata ditanya gurunya tentang apa pekerjaan orang tua mereka, semunya hamper menjawab pengusaha dan pengusaha, giliran anak itu maju dan menjawab bahwa ibunya hanya seorang pengumpul ranting lagi lagi seluruh isi kelas tertawa meremehkannya. Tak ada emosi di dalam hati anak itu, apalagi balas dendam kepada teman teman sekelasnya, ia hanya tersenyum kecil melihat teman temannya menertawainya. Di setiap pelajaran di dalam ruangan kelas, ia selalu memperhatikan dengan seksama dan mencatatnya dibuku catatannya tentang segala apa yang diterangkan oleh gurunya, berbeda dengan anak anak lain di kelas itu yang hanya bercanda, bersenda gurau, ada juga yang tidur dan tidak memperhatikan pelajaran juga apa yang diterangkan di depan kelas. Ia mendapat pujian dari guru gurunya karena ia aktif bahkan paling aktif di dalam kelas. Bel pulang berbunyi, segera anak anak pulang dari sekolah, sang anak berjalan sambil mengumpulkan ranting ranting yang ada di jalan. Mejelang sore harinya ia berjalan sambil menitihkan airmata menuju rumahnya karena ia teringat kejadian di sekolah tadi akan cemoohan dan ejekan teman teman barunya, sesampainya di rumah ibunya mengetahui bahwa anaknya menangis langsung menanyainya dan apa yang terjadi kepadanya dengan kekhawatiran seorang ibu. Sang anak berterus terang bahwa ia di cemooh teman temannya karena ia tak memiliki jas hujan seperti apa yang dimiliki anak anak di sekolahnya.Mendengar cerita anaknya , hati nurai ibu itu tidak tinggal diam, ia menjual satu satunya jas hujan yang dimilikinya padahal jas itu yang menghidupinya dan keluarganya selama ini, sang ibu mengatakan kepada anaknya bahwa ia akan memberikan yang terbaik untuk sang anak, sang anak langsung memeluk erat ibunya. Setelah terjual, sang ibu membelikan jas musim dingin yang baru dari hasil penjualan jas hujan lamanya tanpa sepengetahuan anaknya. Keesokan harinya ibu itu mendekati anaknya dan mengatakan bahwa hanya benda ini lah yang dapat ia berikan sembari memberikan sebuah kado merah tua indah yang cukup besa, dibukanya sambil penasaran , ternyata sebuah jas musim dingin baru yang diinginkannya semenjak lama, ia menghampiri ibunya dan langsung memeluknya samil meneteskan air mata bahagia, ia sangat berterima kasih , berjanji akan merawat jas hujan itu dengan sungguh sungguh . Sejak saat itu dan Berkat jas musim dingin pemberian ibunya tersebut, sang anak sudah tidak kedinginan lagi di luar ruangan, ia lebih berkonsentrasi belajar dan tak ada satupun teman teman dikelas yng mencemoohnya lagi karena ia sangat pandai dan selalu mendapat juara sampai ia lulus dari sekolah itu.ia mendapat beasiswa sampai lanjut ke universitas impiannya. Sejak saat itu pula ibunya yang tidak memakai jas hujan untuk melindungi tubuh rentanya ternyata megidap penyakit hipotermia sampai stadium akhir, akan tetapi sang anak tidak mengetahuinya karena sang ibu tidak bercerita kepadanya. Seharusnya sang ibu harus dirawat intensif di rumah sakit akan tetapi semuanya terlambat…. Tubuh tua yang renta itu tak dapat menahan lagi rasa sakit yang di deritanya hingga akhirnya ajal menjemputnya, sang anak merasa bersalah karena dia yang telah membuat ibunya menjual jas hujannya. Sang anak hanya menangis dan tak bisa berbuat apa apa, setiap malam ia mendoakan ibunya agar diberi pengampunan dan di terima di sisiNya. Padahal seminggu lagi ia akan di wisuda. Ia sangat sedih karena belum bisa membahagiakan kedua orang tuanya yang saat itu hanya sang ayah yang menemani anak itu yang diluar dugaan bisa sembuh dari penyakitnya.. Sampai sekarang, ia sudah menjadi pengusaha sukses berkat kerja kerasnya dan terutama berkat kedua orang tuanya, terutama sang ibu … sambil memegangi jas musim hujan yang dulu di berikan oleh ibunya untuknya, ia terus memikirkan ibunya meski ia telah sukses. Walaupun sang ibu tak ada di sampingnya, tetapi ia yakin bahwa ibunya tersenyum bahagia disurga sana….

IMPLEMENTASI PANCASIA

MARAKNYA KONFLIK SOSIAL DI BERBAGAI PENJURU INDONESIA II. PENDAHULUAN Nilai-nilai dalam Pancasila Nilai-nilai Pancasila diakui memiliki keunggulan. Sejumlah ahli bahkan menyebutkan keunggulan Pancasila setara dengan ideologi-ideologi besar dunia, seperti Sosialisme, Marxisme dan lain-lain. Pancasila merupakan paduan unik antara moralitas agama dan naturalisme iptek, atau Barat yang sekuler dan Timur yang religius. Pancasila menyentuh dimensi lahir dan dimensi batin dari peradaban menusia. Artinya, manusia atau bangsa yang ingin maju dan kuat hendaknya memadukan nilai religius dengan iptek. Atau dengan kata lain, budaya dan peradaban akan berkembang menjadi unggul dan luhur bila didasarkan pada nilai-nilai moral agama dan ilmu pengetahuan/teknologi. Nilai-nilai dasar dalam Pancasila haruslah dipahami sebagai satu kesatuan, artinya makna dan fungsi fundamental dari masing-masing nilai tidak saling terpisah, sebaliknya saling mengutuhkan satu sama lain, meski masing-masing sudah punya keunggulannya tersendiri. Namun kalau tidak dilakukan hal yang demikian, kita khawatir pemahaman parsial yang mungkin muncul akan membawa alam pikiran kita pada sikap pemujaan atau penolakan yang berlebihan terhadap Pancasila. Nilai dasar . Sila “Persatuan Indonesia”adalah cerminan dari bagaimana negara Republik Indonesia ini bersatu, bagaimana tidak ada diskriminasi, konflik, bentrok, antar kelompok maupun suku yqang kemudian akhir akhir ini banya terjadi kasus tawuran ataupun konflik sosial di lingkungan masyarakat yang tidak mereka sadari bahwa dampaknya adalah menjadikan nilai dasar sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia” tersebut tercoreng karena konflik sosial yang terjadi. Padahal didalam konteks yang sebenarnya adalah Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma ,dan kaidah baik moral maupun hukum dalam Negara Republik Indonesia. Yang dijabarkan dalam suatu peraturan perundang undangan. Oleh karena itu Pancasia merupakan sumber dari segala sumber hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, seinggah bila terjadi konflik sosial atau tindak kekerasan yang lainnya, akan menjadikan nilai nilai dasar didalam pancasila itu menjadi tercoreng, karena sebelumnya telah diatur di dalam peraturan perundang undangan dimana pancasila sebagai dasarnya. III. PEMBAHASAN “Persatuan Indonesia” merupakan salah satu sila dari nilai nilai yang ada didalam dasar negara yaitu Pancasila, seharusnya “Persatuan Indonesia” adalah suatu kalimat yang berasal dari kata Persatuan dan Indonesia , persatuan sendiri memiliki arti tidak dapat di pecah belah, rukun didalam kebersamaan. Akan tetapi akhir akhir ini nilai dari sila itu tercoreng sudah, maraknya tawuran yang dilakukan oleh generasi penerus bangsa “JAKARTA, KOMPAS.com - Keributan antara pelajar SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Jakarta tidak berhenti meskipun guru dan staf sekolah berusaha melerai aksi kekerasan tersebut. Seorang siswa akhirnya tewas dengan luka bacok di bagian dadanya. Kepala SMA Negeri 6 Kadarwati Mardiutama mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Senin (24/9/2012) siang setelah para siswa SMA Negeri 6 menjalani hari terakhir Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Kadarwati mengatakan, siswa-siswi di sekolahnya mulai meninggalkan sekolah pada pukul 11.30 WIB. Sepuluh menit kemudian atau sekitar pukul 11.40 WIB, manajemen sekolah mendapat laporan bahwa rombongan siswa SMA Negeri 70 bergerak ke arah perempatan Gulai Tikungan (Gultik) atau perempatan Jalan Bulungan dengan Jalan Mahakam. Pada saat itu, kata Kadarwati, terjadi penyerangan oleh banyak siswa yang datang dari arah Jalan Bulungan. Para siswa itu membawa senjata tajam, antara lain membawa bambu, celurit, dan alat penyengat listrik. "Mereka mengarahkan ke arah siswa SMA 6 yang baru saja keluar kelas dari Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013," kata Kadarwati kepada di SMA Negeri 6, Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012). Mengetahui kejadian itu, para guru, tata usaha, dan satpam SMA Negeri 6 berusaha melerai. Kadarwati juga menghubungi Polsektro Kebayoran Baru dan ikut pa troli ke daerah Lamandau dan sekitarnya. Namun, gerak mereka kalah cepat karena pada pukul 12.15 tersiar kabar bahwa ada korban meninggal yang dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, Kebayoran Baru. Kadarwati akhirnya mengetahui bahwa korban yang meninggal dunia itu adalah siswa kelas X-8 bernama Alawy Yusianto Putra (15). "Alawy kena luka sabetan senjata tajam (celurit) di dada dan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Muhammadiyah," kata Kadarwati. Sementara itu, di tempat kejadian perkara, staf tata usaha SMA Negeri 6, Dedy Abdullah sudah melerai dan merampas senjata tajam (celurit) milik siswa SMA Negeri 70. Manajemen sekolah sudah menginstruksikan kepada siswa agar belajar di rumah dengan tugas terstruktur mandiri sebagai persiapan proses remidi dan remidi tes Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Lihat saja apa yang terjadi pada negara kita jika kita tidak mengamalkan Pancasila Khususnya nilai pancasila dalam sila “persatuan Indonesia” Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengatakan jumlah konflik sosial di Tanah Air semakin meningkat. "Tren semakin meningkat pada tahun ini yang mencapai 89 kasus hingga Agustus," ujar Gamawan. Berdasarkan data yang dimiliki Kemdagri, jumlah konflik sosial pada 2010 sebanyak 93 kasus. Kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus. Namun kemudian meningkat pada 2012 menjadi 89 kasus hingga akhir Agustus. "Untuk itu perlu sensitivitas dari Kesbangpol dan pemerintah daerah untuk mendeteksi dini semua potensi konflik," tambah dia. Menurut dia, aparat di tingkat kabupaten ataupun kecamatan seharusnya bisa memadamkan api konflik selagi masih kecil. Misalnya ketika terjadi konflik yang melibatkan dua orang. "Kalau yang terjadi sekarang, setelah api konflik itu membesar baru semua kaget." Untuk itu, Gamawan meminta semua pihak untuk bahu membahu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Tidak hanya diserahkan kepada pihak kepolisian saja, melainkan juga tanggung jawab pemerintah daerah. Konflik sosial yang terjadi, jelas Gamawan, tidak hanya merugikan daerah tersebut karena pembangunannya terhambat juga dari segi biaya. Aksi tawuran yang dilakukan para penerus bangsa diatas akan Merusak fasilitas negara, merusak moral bangsa, memakan korban jiwa dan yang paling parah merusak nilai dari sila “Persatuan Indonesia”. Sebenarnya mereka tahu makna dari Pancasila tersebut, akan tetapi banyak dari mereka yang kurang tahu bagaimana cara mengamalkannya. Padahal mereka juga tahu , dari kegiatan tawuran tidak ada satu faedah atau manfaat satupun yang dapat mereka ambil, mereka hanya merasa bangga bila sudah merusak fasilitas umum, menang dalam tawuran, itulah cerminan dari negara Indonesia. Mungkin faktor yang mempengaruhi paling besar adalah pengawasan dan kasih sayang orang tua akan tetapi bila itu sudah diberikan orang tua namun sang anak masih belum memaknai isi dari Pancasila tersebut akan percuma, karena untuk itu penanaman nilai nilai dari pancasila dapat dilakukan sedini mungkin untuk menghindari permasalahan yang sangat rumit misalnya tidak percaya bahwa Allah itu ada, penindasan, tawuran, perang antar suku, kejahatan , dan kerusuhan dimana mana IV. KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai warga negara yang baik, tentu kita harus tunduk pada hukum di negara ini sebagai mana mestinya. Apa lagi Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di negara Indonesia jadi kita harus mentaati nilai nilai yang ada di dalam sila sila Pancasila. Mungkin cukup sulit bagi kita, akan tetapi sesuatu hal pasti dilakukan yang paling kecil dahulu, maksudnya jika kita belum bisa mengamalkan nilai nilai yang ada di dalam pancasila , kita jangan melanggarnya. Sebab pancasila merupakan dasar negara , jika tercoreng sedikitpun maka negara Indonesia akan menjadi negara yang buruk dimata Internasional. Kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam penyelesaian konflik sangatlah besar peranannya sehingga perlu adanya pembatasan yang jelas dalam penyelesaian dari suatu konflik sosial, dan dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberrapa batasan yang jelas dalam keputusan bersama atau musyawarah antara pemerintah pusat dan daerah Hampir tidak mungkin bahkan mustahil menghilangkan konflik dari muka bumi ini sebab konflik juga akan membantu perubahan suatu negara agar lebih maju, akan tetapi ada beberapa solusi untuk mengurangi konflik yang ada -melalui Konsiliasi , umumnya dilakukan melalui lembaga legislatif atau parlemen yang bermaksud memberikan kesempatan kepada semua pihak yang terlibat tawuran atau konflik sosial untuk berdiskusi atau memperdebatkan secara terbuka masalah yang terjadi dalam konteks mencapai kesepakatan atau kompromi bersama. - mediasi, mengajak atau mendorong kepada pihak yang terlibat untuk kesepakatan melalui pihak ketiga. - dan khususnya perhatian, kasih sayang orang tua terhadap anaknya dan peanaman sejak dini nilai nilai pancasila. V. DAFTAR PUSTAKA -Konsep dasar dan The King (koding) GO Sosiologi halaman 56-57 -http://www.antaranews.com/berita/335047/konflik-sosial-di-indonesia-semakin-meningkat -http://www.google.co.id/search?hl=id&q=konflik+sosial+di+indonesia+tahun+2012&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&biw=1440&bih=741&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=entiUKuGNIOzrAfT94DACw -http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/25/19170475/Kronologi.Tawuran.Versi.SMA.6

KELEMBABAN ATMOSFER

BAB 6 KELEMBABAN ATMOSFER kelembaban atmosfer terjadi bukan karena air cair melainkan karena uap air. Salah satu atribut yang paling khas dari air adalah bahwa hal itu terjadi di atmosfer dalam tiga keadaan: padat (salju, hujan es, salju, es), cair (hujan, tetesan air di awan), dan gas (uap air). keadaan gas adalah yang paling penting sejauh dinamika atmosfer yang bersangkutan. Dampak Kelembaban Atmosfer terhadap Daratan , uap air dapat berkondensasi membentuk kabut, awan, hujan, hujan es dan salju. Curah hujan menghasilkan perubahan dramatis jangka pendek di daratan setiap kali hujan membentuk genangan, mengalir dan sungai banjir, atau salju dan es menyelimuti tanah.. Selain itu, ada atau tidak adanya curah hujan sangat penting untuk kelangsungan hidup hampir semua bentuk vegetasi darat. Siklus Hidrologi (Gambar 6-1). Sirkulasi tak berujung mengenai persediaan air di planet kita disebut sebagai siklus hidrologi, dan fitur penting adalah bahwa air cair (terutama dari lautan) menguap ke udara, mengembun menjadi keadaan cairan (atau padat), dan kembali ke bumi dalam beberapa bentuk presipitasi. Gerakan uap air melalui siklus yang rumit berkaitan dengan banyak fenomena atmosfer dan merupakan faktor penentu penting dari iklim karena perannya dalam distribusi curah hujan dan modifikasi temperatur. Gambar 6-1 Siklus hidrologi adalah pertukaran terus menerus uap air antara atmosfer dan Bumi. Sifat Air: Biasa tapi Unik Air adalah zat yang paling luas di permukaan bumi, menempati lebih dari 70 persen dari luas permukaan planet. Air juga mungkin zat yang paling khas ditemukan di Bumi: air murni tidak memiliki warna, tanpa rasa, dan tidak berbau. Ternyata menjadi padat pada 0O C (32O F) dan mendidih di permukaan laut pada 100O C (212O F). Kepadatan air cair pada suhu 4O C adalah 1 gram per sentimeter kubik (1 g/cm3), sedangkan kepadatan es hanya 0,92 g/cm3 – yang berarti bahwa es mengapung di air cair. Molekul Air . Atom hampir tidak dapat dipahami – ada sekitar 100.000.000.000.000.000.000.000 atom dalam sarung jari yang diisi dengan 1 gram air. Atom sendiri terdiri dari partikel subatomik yang kecil: proton bermuatan positif dan neutron netral dibebankan dalam inti atom, dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif. Elektron berputar dipegang oleh daya tarik listrik ke proton dalam “cangkang” yang mengelilingi inti atom. Dua atau lebih atom dapat dipegang bersama untuk membentuk molekul dengan ikatan.. Dalam molekul air dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O) diselenggarakan bersama oleh ikatan kovalen, di mana oksigen dan elektron hidrogen berbagi atom (beberapa elektron bergerak di antara cangkang energi kedua atom, Gambar 6-2a ). Karena bentuk kulit elektron di sekitar oksigen, struktur yang dihasilkan dari molekul air adalah sedemikian rupa sehingga atom hidrogen tidak berlawanan satu sama lain, melainkan berada di sisi yang sama dari molekul (dipisahkan oleh sudut 105O). Sebagai konsekuensi dari geometri ini molekul air memiliki polaritas listrik: sisi oksigen dari molekul memiliki muatan negatif sedikit, sementara sisi hidrogen memiliki muatan, positif sedikit (Gambar 6-2b). Ini adalah polaritas listrik lemah dari molekul yang memberikan air banyak sifat yang menarik Gambar 6-2 (a) Sebuah molekul air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang diselenggarakan bersama-sama dengan ikatan kovalen (titik-titik kecil mewakili elektron). Sisi oksigen dari molekul memiliki muatan negatif sedikit, sementara sisi hidrogen memiliki muatan yang positif sedikit. (b) Ikatan hidrogen terbentuk antara molekul air karena sisi oksigen bermuatan negatif dari satu molekul tertarik ke sisi hidrogen bermuatan positif dari molekul lain. Sifat Penting Air Air memiliki sejumlah sifat yang penting dalam penelitian kami mengenai geografi fisik. Kepadatan Salah satu sifat yang paling mencolok dari air adalah kepadatan pada suhu ditemukan di sebagian besar tempat di permukaan bumi. Likuiditas air sangat meningkatkan fleksibilitas sebagai agen aktif dalam atmosfer, litosfer, dan biosfer. Ekspansi Es Kebanyakan substansi berhubungan karena mereka mendapat suhu dingin tidak peduli apa perubahan suhunya. Ketika air tawar menjadi lebih dingin, namun mengkontraksi hanya sampai mencapai 4OC (39O F) dan kemudian memperluas (sebanyak 9 persen) karena dingin dari 4O C ke titik beku dari 0O C (32O F ). Ketika air didinginkan dari 4O C ke titik beku, molekul air mulai membentuk struktur heksagonal, yang diselenggarakan bersama oleh ikatan hidrogen. Ketika membeku, air seluruhnya terbuat dari struktur heksagonal – kepingan salju mencerminkan struktur internal dari kristal es Ketegangan Permukaan Karena polaritas listrik, molekul air cair cenderung untuk tetap bersama-sama, memberikan air ketegangan permukaan yang sangat tinggi – “kulit” tipis membentuk molekul pada permukaan air cair menyebabkan ia menjadi manik-maik. Beberapa serangga menggunakan kekakuan air untuk melangkah di atas permukaan badan air –(Gambar 6-3). Gambar 6-3 Berat laba-laba rakit ini (Dolomedes fimbriatus) didukung oleh tegangan permukaan dari permukaan air. Kapilaritas Molekul air juga “menempel” dengan mudah untuk banyak zat yang lain – karakteristik yang dikenal sebagai adhesi. dengan cara ini, air kadang-kadang dapat memanjat ke atas untuk beberapa sentimeter atau bahkan meter, dalam sebuah tindakan yang disebut kapilaritas. Kapilaritas memungkinkan air untuk beredar ke atas melalui celah-celah batu, tanah, dan akar dan batang tanaman. Kemampuan Larut . Molekul air mencantelkan diri dengan cepat ke ion yang merupakan lapisan terluar dari bahan padat dan dalam beberapa kasus dapat mengatasi kekuatan ikatan mereka, merobek ion keluar dari padat dan akhirnya membubarkan materi. Akibatnya, air di alam hampir selalu tidak suci, yang mana kita berarti bahwa itu mengandung berbagai bahan kimia lainnya selain hidrogen dan atom oksigen. Karena air bergerak melalui atmosfer, di permukaan bumi, dan tanah, batu, tanaman, dan hewan, itu disertai dengan keragaman yang luar biasa dari mineral dan nutrisi yang larut serta partikel padat kecil dalam suspensi. Panas spesifik panas spesifik (atau kapasitas panas spesifik) didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat (pada 15O C) oleh 1 derajat Celcius. Ketika air dipanaskan, maka dapat menyerap sejumlah besar energi dengan hanya sedikit peningkatan temperatur. Panas spesifik air (1 kalori / gram) dilampaui oleh yang tidak ada substansi umum lainnya kecuali amonia. Kapasitas panas tinggi merupakan konsekuensi dari jumlah energi kinetik yang relatif besar yang diperlukan untuk mengatasi ikatan hidrogen antara molekul-molekul air. badan air sangat lambat untuk menghangatkan siang hari atau di musim panas, dan sangat lambat untuk mendinginkan pada malam hari atau di musim dingin: Dengan demikian, badan air memiliki efek moderating pada suhu atmosfer atasnya dengan melayani sebagai reservoir kehangatan selama musim dingin dan memiliki pengaruh pendinginan di musim panas. Tahap Perubahan Air . Sebagian besar kelembaban dunia adalah dalam bentuk air cair, yang dapat dikonversi ke bentuk gas (uap air) oleh penguapan atau ke bentuk padat (es) dengan pembekuan. Uap air dapat diubah menjadi air cair dengan kondensasi atau langsung ke es dengan sublimasi. Es dapat diubah menjadi air cair dengan peleburan atau menjadi uap air dengan sublimasi. Dalam masing-masing fase perubahan, ada pertukaran energi laten panas, konsep kita pertama kali diperkenalkan pada Bab 4 (Gambar 6-4) Gambar 6-4 Tahap perubahan air yang disertai dengan pertukaran panas laten. Tanda panah merah menunjukkan bahwa panas laten diserap, panah biru menunjukkan bahwa panas laten dilepaskan. Nilai yang diberikan untuk panas yang diserap atau dilepaskan selama proses penguapan, kondensasi sublimasi, dan untuk satu gram air. Panas Laten Gambar 6-5 adalah grafik suhu menunjukkan jumlah energi (kalori) yang dibutuhkan untuk melelehkan blok satu gram es dan kemudian mengubahnya menjadi uap air (ingat bahwa 1 kalori adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gram air cair dengan 1O C). Dalam contoh ini, kita mulai dengan blok es pada suhu -40O C. KEtika panas ditambahkan, suhu es meningkat dengan cepat hanya 20 kalori panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu es hingga mencapai titik leleh dari 0O C. Setelah es mulai mencair, menyerap 80 kalori panas per gram, namun suhu tidak meningkat di atas 0O C sampai semua es telah mencair. Kami kemudian menambahkan lagi 100 kalori panas untuk meningkatkan suhu air dari 0O C sampai 100 O C, titik didih di permukaan laut. Setelah air mendidih, menyerap 540 kalori per gram, tetapi sekali lagi, suhu tidak meningkat di atas 100O C sampai semua air cair diubah menjadi uap air. Gambar 6-5 Input energi (kalori) dan dihubungkan perubahan suhu ketika salah satu gram es mulai pada suhu -40O C dilebur dan kemudian dikonversi ke uap air. Panas laten penguapan jauh lebih besar daripada panas laten peleburan. Bahkan ketika panas ditambahkan, suhu air tidak meningkat ketika sedang mengalami perubahan fase. Berikut ini alasannya: dengan tujuan untuk mencairkan es, energi harus ditambahkan untuk “menganggu” molekul air yang cukup untuk memecahkan beberapa ikatan hidrogen yang memegang molekul bersama sebagai es kristal – energi yang ditambahkan tidak meningkatkan suhu es tetapi meningkatkan energi struktur internal molekul air sehingga mereka dapat membebaskan diri untuk menjadi cair. Seperti yang kita lihat di Bab 4, energi dipertukarkan selama perubahan fase ini disebut panas laten. Energi yang dibutuhkan untuk melelehkan es disebut panas laten peleburan. Hal ini sebaliknya juga berlaku: ketika air membeku, molekul air cair harus menyerahkan sebagian dari energi internal struktural mereka untuk kembali ke kondisi yang tidak terganggu di mana es dapat terbentuk. Energi yang dilepaskan ketika air membeku yang disebut panas laten fusi. Untuk setiap gram es, 80 kalori panas diserap ketika es mencair, dan 80 kalori panas dilepaskan ketika air membeku. Energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air cair disebut panas laten penguapan. Dan, sekali lagi, sebaliknya juga benar: ketika uap air mengembun kembali ke air cair, air sangat menganggu molekul uap air harus menyerahkan sebagian dari energi internal struktural mereka untuk kembali ke keadaan cair. Energi yang dilepaskan selama kondensasi disebut panas laten kondensasi. Untuk setiap gram air cair pada suhu 100O C, 540 kalori panas diserap ketika air menguap, dan 540 kalori panas yang dilepaskan ketika air mengembun. Perhatikan pada Gambar 6-4 dan 6-5 bahwa sekitar tujuh kali lebih panas yang dibutuhkan untuk menguapkan satu gram air cair daripada yang dibutuhkan untuk melelehkan satu gram es. Perhatikan juga bahwa ketika sublimasi terjadi, pertukaran panas laten hanyalah total pertukaran padat-cair dan cair-gas. Pentingnya Panas Laten di Atmosfer Pentingnya pertukaran panas laten selama fase perubahan – terutama antara air cair dan uap air. Setiap kali penguapan terjadi, energi akan dihapus dari cairan untuk menguapkan sebagian air, sehingga suhu cairan yang tersisa berkurang. Karena energi panas laten “disimpan” di uap air selama proses penguapan, penguapan, pada dasarnya, proses pendinginan. Efek pendinginan evaporative tersebut dialami ketika perenang meninggalkan kolam renang di hari yang hangat kering. Tubuh basah menetes langsung kehilangan air melalui penguapan ke udara sekitar, dan kulit merasakan penurunan suhu yang dihasilkan. Sebaliknya, karena energi panas laten harus dibebaskan selama kondensasi, kondensasi, pada dasarnya, proses pemanasan. Uap air merupakan “reservoir” panas – kapanpun dan dimanapun kondensasi berlangsung, panas ini ditambahkan kembali ke atmosfer. Seperti yang kita akan mulai lihat nanti dalam bab ini, pelepasan panas laten selama kondensasi memainkan peran penting dalam stabilitas atmosfer dan dalam banyak kekuatan badai. Uap Air dan Penguapan Uap air adalah tidak berwarna, tidak berbau, hambar, gas tak terlihat yang bercampur bebas dengan gas-gas lain dari atmosfer. Uap air merupakan konstituen minor atmosfer, dengan jumlah hadir yang cukup bervariasi dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Pada dasarnya, uap air terbatas di troposfer yang lebih rendah. Lebih dari setengah dari semua uap air ditemukan di 1,5 kilometer (sekitar 1 mil) dari permukaan bumi, dan hanya sebagian kecil ada di atas 6 kilometer (sekitar 4 mil). Penguapan dan Tingkat Penguapan Gambar 6-6 Penguapan melibatkan pelepasan dari molekul air dari permukaan cairan ke udara sebagai uap air. Hal ini dapat terjadi pada suhu apa pun, tetapi suhu tinggi meningkatkan energi molekul dalam cairan sehingga meningkatkan laju penguapan. (a) Dengan alat pembakar, beberapa molekul keluar dari permukaan sebagai uap air, sedangkan beberapa kembali dari udara ke permukaan cairan. (b) Dengan meningkatnya suhu air, semua molekul menjadi lebih gelisah, dan jadi lebih dari molekul air yang membebaskan diri dari permukaan sebagai uap air daripada kembali ke permukaan cairan dari udara. (c) pemanasan lanjutan meningkatkan aktivitas molekul sehingga udara dapat menjadi jenuh dengan uap air. Suhu Molekul air di air hangat lebih gelisah daripada di air dingin, dengan demikian, penguapan cenderung lebih banyak pada air hangat dari pada dingin.. Suhu air yang tinggi menghasilkan agitasi lebih dalam molekul air cair, suhu udara begitu tinggi menghasilkan agitasi lebih dalam molekul dari semua gas'yang membentuk udara. Semakin “energik” gas molekul di udara hangat dapat bertabrakan dengan permukaan air cair dan memberikan cukup energi kinetik untuk beberapa molekul air cair untuk memutuskan ikatan hidrogen dan memasuki udara di atas sebagai uap. Isi Uap Air dari Udara Molekul air tidak bisa terus menguap dan memasuki udara tanpa batas.. Jumlah tekanan atmosfer hanya jumlah dari tekanan yang diberikan oleh semua individu dalam gas atmosfer. Tekanan yang diberikan oleh uap air disebut tekanan uap. Pada setiap suhu yang diberikan, ada tekanan uap maksimum yang dapat dikerahkan molekul air. Semakin tinggi suhu maksimum semakin tinggi tekanan uap (dengan kata lain terdapat lebih banyak uap air di udara hangat daripada di udara dingin). Ketika molekul air di udara mengerahkan tekanan uap maksimum yang mungkin pada suhu tertentu, udara yang “jenuh” dengan uap air – pada titik ini, laju penguapan dan laju kondensasi adalah sama. Jika tekanan uap maksimum terlampaui, lebih banyak molekul uap air yang akan meninggalkan udara melalui kondensasi daripada yang ditambahkan ke udara melalui penguapan – kondensasi bersih akan berlangsung sampai tingkat penguapan dan kondensasi cocok dan udara memiliki tekanan uap maksimum lagi. Dalam prakteknya ini berarti bahwa penguapan cenderung berlangsung lebih cepat bila ada relatif sedikit uap air di udara, dan bahwa laju penguapan menurun karena udara semakin mendekati saturasi. Angin Jika udara bergerak, namun, melalui angin dan/atau turbulensi, molekul uap air di dalamnya lebih tersebar luas. Penyebaran molekul uap air ini awalnya di udara dalam hubungan udara-air yang berarti bahwa udara sekarang jauh dari kejenuhan dan sehingga tingkat penguapan meningkat. tingkat penguapan dari permukaan air dipengaruhi oleh suhu air dan udara, jumlah uap air yang sudah di udara, dan tingkat angin. Tinggi suhu, udara kering, gersang besar angin menyebabkan penguapan bersih lebih besar. Evapotranspirasi Meskipun sebagian besar dari air yang menguap ke udara berasal dari air, jumlah yang relatif kecil berasal dari tanah. Penguapan dari tanah memiliki dua sumber: (1) tanah dan permukaan benda mati lainnya, dan (2) tanaman. Jumlah uap air yang menguap dari tanah relatif kecil, dan dengan demikian sebagian besar kelembaban tanah yang diturunkan di udara berasal dari tanaman. Proses dimana tanaman menyerahkan kelembaban melalui daun mereka disebut transpirasi, sehingga proses gabungan dari uap air masuk udara dari sumber tanah disebut evapotranspirasi (lihat Gambar 6-1). Dengan demikian, uap air di atmosfer ditambahkan melalui penguapan dari air dan evapotranspirasi dari permukaan tanah. Apakah lokasi tanah yang diberikan adalah basah atau kering tergantung pada tingkat evapotranspirasi dan curah hujan. Untuk menganalisis tingkat ini, kita perlu tahu tentang konsep yang disebut evapotranspirasi potensial. Ini adalah jumlah evapotranspirasi yang akan terjadi jika tanah di lokasi tersebut adalah basah sepanjang waktu. Untuk menentukan nilai evapotranspirasi potensial di lokasi mana pun, data temperatur, vegetasi, dan karakteristik tanah di lokasi yang ditambahkan ke nilai evapotranspirasi aktual dalam formula yang menghasilkan perkiraan evapotranspirasi maksimum yang dapat mengakibatkan kondisi lingkungan setempat jika kelembaban tersedia. Ukuran Kelembaban Jumlah uap air di udara disebut sebagai kelembaban. Hal ini dapat diukur dan dinyatakan dalam berbagai cara, masing-masing berguna untuk tujuan tertentu. Air yang sebenarnya dalam Kandungan Uap Jumlah aktual air dari uap di udara dapat digambarkan dalam beberapa cara yang berbeda. Kelembaban Absolut Salah satu ukuran langsung dari isi uap air dari udara adalah kelembaban absolut – massa uap air dalam volume yang diberikan udara. Kelembaban absolut dinyatakan dalam gram uap air per meter kubik udara (g/m3, 1 gram adalah sekitar 0,035 ons, dan 1 meter kubik adalah sekitar 35 kaki kubik).. Kelembaban mutlak maksimal (“kemampuan” uap air) untuk paket udara dibatasi oleh suhu: udara dingin memiliki kelembaban absolut maksimum yang kecil sementara udara hangat memiliki kelembaban absolut maksimum yang besar (Gambar 6-7). Gambar 6-7 Jumlah maksimum uap air yang dapat di udara (kapasitas uap air) meningkat dengan meningkatnya suhu. Bagan ini menunjukkan kelembaban saturasi mutlak dalam g/m3. Jika perubahan volume udara (seperti yang terjadi ketika udara mengembang atau tertekan ketika bergerak secara vertikal), nilai kelembaban mutlak juga berubah meskipun tidak ada perubahan dalam jumlah total yang hadir dalam uap air. Kelembaban Spesifik Massa uap air dalam massa udara tertentu disebut kelembaban spesifik dan biasanya dinyatakan dalam butir uap air per kilogram udara (g/kg, untuk perbandingan satu meter kubik udara di permukaan laut memiliki massa sekitar 1,4 kg pada suhu kamar). Misalnya, jika satu kilogram udara mengandung 15 gram uap air, kelembaban spesifik adalah 15 g / kg. Tekanan uap kontribusi uap air dengan tekanan total atmosfer disebut tekanan uap. Tekanan uap dapat dinyatakan, dalam milibar (mb). Tekanan uap maksimum yang mungkin ( “kapasitas” uap air) pada suhu tertentu disebut saturasi tekanan uap. Perhatikan pada Gambar 6-8 bahwa pada suhu 10° C (50° F) tekanan saturasi uap adalah sedikit lebih dari 10 mb, sementara pada 30° C (86° F) tekanan uap jenuh adalah sekitar 40 mb –menggambarkan lagi bahwa udara hangat memiliki potensi mengandung uap air lebih banyak dari pada udara dingin. Kelembaban mutlak, kelembaban tertentu, dan tekanan uap adalah cara-cara untuk mengekspresikan jumlah yang sebenarnya dari uap air di udara – dan karena itu, merupakan indikasi dari jumlah air yang bisa diambil oleh kondensasi dan presipitasi. Kelembaban Relatif Kelembaban relatif adalah rasio (dinyatakan sebagai persentase) yang membandingkan jumlah aktual dari uap air di udara dengan “kemampuan” uap air dari udara.. Sebagaimana telah kita lihat pada Gambar 6-7 dan Gambar 6-8, udara dingin memiliki kapasitas air uap yang rendah, sementara udara hangat memiliki kapasitas air uap tinggi. Gambar 6-8. Saturasi tekanan uap (dalam milibar) dan kelembaban saturasi tertentu (dalam g / kg). Seiring dengan peningkatan suhu, uap air kapasitas meningkat udara. Kelembaban relatif dihitung dengan rumus sederhana: Kelembaban relatif = Hubungan Suhu-Kelembaban Relatif salah satu yang paling penting dalam seluruh meteorologi: dengan meningkatnya suhu, kelembaban relatif menurun, sebagai penurunan suhu, kelembaban relatif meningkat (setidaknya sampai kondensasi dimulai). Hubungan terbalik digambarkan pada Gambar 6-9, yang menunjukkan fluktuasi suhu dan kelembaban relatif selama hari-hari biasa (dengan asumsi tidak ada variasi dalam jumlah uap air di udara). Pada pagi hari, suhu rendah dan kelembaban relatif tinggi karena air udara ini kapasitas uap rendah. Seperti udara memanas pada siang hari, kelembaban relatif menurun – karena udara hangat memiliki kapasitas uap air lebih tinggi dari udara dingin. Dengan pendekatan malam, suhu udara menurun, kapasitas uap air di udara berkurang, dan meningkatkan kelembaban relatif. Gambar 6-9. Biasanya ada hubungan terbalik antara suhu dan kelembaban relatif pada setiap hari tertentu. Dengan naiknya suhu, kelembaban relatif menurun. Dengan demikian, kelembaban relatif cenderung terendah di sore hari dan tertinggi sebelum fajar.

KOMPAS BIDIK, KOMPAS GEOLOGI, ABNEY LEVEL, GPS, STEREO

1. KOMPAS BIDIK Dikenal sebagai kompas bidik karena kompas ini dapat digunakan untuk mencari sudut dengan cara membidik. Kompas ini yang umumnya digunakan oleh anggota pramuka dalam materi kompas dan peta.  BAGIAN KOMPAS BIDIK Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut: 1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin. 2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran. 3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas. 4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet. 5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar. 6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.  PENGERTIAN AZIMUTH Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara: 1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth sama dengan azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º - 180º = 20º. 2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya dama dengan 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, seiperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º + 160º = 340º.  PENGERTIAN BEARING Arah kelurusan (Bearing) adalah jurus dari bidang vertikal yang melalui garis tetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis tersebut (menunjukkan arah – arah dimana, salah satu arahnaya merupakan sudut pelurusnya). Pengukuran Bearing : 1. Arah visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukurmisalnya sumbu memanjang fragmen breksi sesar. 2. Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horisontal), dan membuat harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah "Bearing"-nya.  PENGERTIAN GEOGRAFIS Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya. Gambar untuk azimuth dan bearing : Gambar untuk azimuth : 2. KOMPAS GEOLOGI Kompas geologi banyak macamnya, di antaranya tipe Azimuth dan tipe Kuadran. Tipe Azimuth punya skala dari 0-360°, sedangkan tipe Kuadran punya 4 kuadran yang masing-masing besarnya 90°. Kompas geologi yang biasa dipakai di Indonesia biasanya tipe Azimuth. Kompas, klinometer, dan “hand level” merupakan alat-alat yang dipakai dalam berbagai kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk mengukur kedudukan unsur-unsur struktur geologi. Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga fungsi alat tersebut.  BAGIAN KOMPAS GEOLOGI Bagian-bagian utama kompas geologi yang terpenting diantaranya adalah : 1. Jarum magnet Ujung jarum bagian utara selalu mengarah ke kutub utara magnet bumi (bukan kutub utara geografi). Oleh karena itu terjadi penyimpangan dari posisi utara geografi yang kita kenal sebagai deklinasi. Besarnya deklinasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Agar kompas dapat menunjuk posisi geografi yang benar maka “graduated circle” harus diputar. Penting sekali untuk memperhatikan dan kemudian mengingat tanda yang digunakan untuk mengenal ujung utara jarum kompas itu. Biasanya diberi warna (merah, biru atau putih). 2. Lingkaran pembagian derajat (graduated circle) Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi, yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) sampai 360o, tertulis berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat dimulai 0o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90o pada arah timur (E) dan barat (W). 3. Klinometer Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan atau kemiringan suatu bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar kompas dan dilengkapi dengan gelembung pengatur horizontal dan pembagian  Menyesuaikan Inklinasi dan Deklinasi Sebelum kompas digunakan di lapangan, hendaknya diperiksa dahulu apakah inklinasi dan deklinasinya telah disesuaikan dengan keadaan tempat pekerjaan. o Inklinasi Inklinasi adalah kecondongan jarum kompas yang disebabkan oleh perbedaan letak geografi suatu daerah terhadap kutub bumi. Sudut kecondongan akan hampir 0 (horizontal) apabila kita berada di dekat/di sekitar equator, dan semakin bertambah besar apabila mendekati kutub-kutub bumi. Dengan demikian, maka tiap tempat di atas bumi ini akan mempunyai sudut inklinasi yang berbeda-beda. Pada dasarnya, sebelum kompas geologi itu dapat digunakan dengan baik, kedudukan jarum harus horizontal. Untuk itu bisa digunakan beban (biasanya ada) yang dapat digeser sepanjang jarum kompas o Deklinasi Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum kompas dan arah utara sebenarnya (Utara geografi), sebagai akibat dari tidak berimpitnya titik utara magnit dan titik utara geografi. Besarnya deklinasi di suatu daerah umumnya ditunjukkan pada peta topografi daerah tersebut. Untuk menyesuaikan agar kompas yang akan dipakai menunjukkan arah utara yang sebenarnya, lingkaran derajat pada kompas harus digeser dengan cara memutar “adjusting screw” yang terdapat pada sisi kompas sebesar deklinasi yang disebutkan Deklinasi di suatu daerah adalah 15o West. Artinya, utara magnetik berada 15o sebelah barat dari utara geografi. Dalam hal ini lingkaran derajat harus diputar, sehingga index akan menunjuk pada angka 15o sebelah barat titik 0o.  PENGGUNAAN KOMPAS GEOLOGI Untuk mengukur strike: 1. Carilah bidang batuan yang agak rata (agar lebih rata, kamu bisa memakai papan clipboard sebagai alas). 2. Tempelkan sisi W (WEST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas searah strike. 3. Geser-geserlah sampai gelembung udara pada level bulat (bull's eye level) tepat di tengah. 4. baca derajat yang ditunjukkan jarum utara (yaitu jarum yang menunjuk ke utara ketika kamu menghadap utara). Untuk mengukur dip: 1. Tempelkan sisi E (EAST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas tegak lurus strike. 2. di bagian belakang kompas ada tuas kecil untuk memutar level tabung (clinometer level). Putarlah level tabung sampai gelembung tepat di tengah. 3. baca derajat yang ditunjukkan derajat klinometer (ingat, derajat dip maksimal 90 derajat). 3. ABNEY LEVEL Abney level digunakan untuk mengukur kemiringan lahan. Dapat juga untuk mengukur ketinggian benda seperti pohon, rumah, dan sebagainya. Penggunaan clinometer lebih praktis daripada penggunaan abney level karena, sebab surveyor hanya tingggal membaca besaran sudut atau kemiringan lahan tersebut dalam dua macam satuan, yaitu derajat dan persentase.  PENGGUNAAN ABNEY LEVEL Untuk cara penggunaan clinometer hampir sama dengan kompas, yaitu mata yang kanan melihat skala clinometer, sedangkan mata kiri menuju objek. Kedua mata membidik sasaran dalam posisi sejajar. Selain digunakan untuk mengukur besarnya lereng dalam dua satuan, yaitu derajat (skala kiri) dan persentase (skala kanan), clinometer ini juga digunakan untuk mengukur tinggi pohon, bangunan atau objek-objek yang lainnya (Abdullah, 1993).  BAGIAN BAGIAN ABNEY LEVEL Penyipat abney terdiri atas tabung bidik berpenampang segi empat, panjangnya 127 mm, dilengkapi dengan tabung teleskop yang mencapai panjang 178 mm. Tabung teleskop dilengkapi dengan lubang bidik pada ujung bidik dan benang silang garis horizontal, sehingga lengkaplah susunan pembidikan. Pada tabung bidik empat persegi panjang disekrupkan busur setengah lingkaran berskala derajat dibaca dengan nonius. Pada sumbu busur dipasang suatu nino spiritus. Dalam tabung bidik dipasang cermin yang membentuk sudut 450 dengan garis bidik, yang memungkinkan pengamat melihat secara serentak nivo spiritus melalui cermin dan target di tempat yang jauh pada benang silang. Untuk mengatur sudut kemiringan, penyipat abney ditempatkan pada mata sedemikian rupa sehingga gelembung nivo terlihat pada cermin. Tabung bidik dimiringkan unutk mengamati stasiun depa n, dan dengan menggerakkan sekrup pengontrol nivo secara lambat (Irvine, 1995). 4. GPS ( GLOBAL POSITIONING SYSTEM) GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posis dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.  KEMAMPUAN GPS Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.  PRODUK YANG DIBERIKAN GPS Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu. Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth, parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.  SEGMEN PENYUSUN SISTEM GPS Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna. Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional. Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS ( GPS receiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.  PRINSIP PENENTUAN POSISI DENGAN GPS Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.  TIPE ALAT ( RECEIVER) GPS Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.  SINYAL DAN BIAS PADA GPS GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y. Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter.  ERROR SOURCES GPS Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.  METODA PENENTUAN POSISI GPS Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial. Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik. Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.  KETELITIAN YANG DIPEROLEH DARI SISTEM GPS Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter. Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolut dengan data psedorange mencapai 30 – 100 meter. Kemudian setelah SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter. Sementara itu Teknik DGPS memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5 sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi pengolahan data tertentu.  APLIKASI APLIKASI TEKNOLOGI GPS GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan lain lain. 5. STEREO. Stereoskop adalah alat untuk pengamatan tiga dimensional atas foto udara yang bertampalan. Inti dari stereoskop ini adalah terdiri dari lensa, atau kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma. Dalam interpretasi citra, stereoskop menjadi alat utama untuk foto udara atau citra tertentu lainnya yang dapat menimbulkan perwujudan tiga dimensional. Beberapa tipe stereoskop yang ada menggunakan lensa atau paduan lensa, cermin, dan prisma. Stereoskop lensa mudah dibawa, relatif kecil, dan murah. Kaki-kakinya dpt dilipat. Jarak lensa dpt disesuaikan antara 45 – 75 mm sesuai kemampuan akomodasi mata pengamat. Perbesaran yang dapat dilihat adalah 2 hingga 4 kali. Foto udara yg diamati harus berdekatan dan daerah yang dapat diamati amat terbatas. Penglihatan stereoskopis secara khusus diperlukan pada proses interpretasi foto udara. Orang yang memiliki penglihatan sangat lemah pd salah satu matanya mungkin tdk dpt melihat secara stereoskopis. Efek ini memungkinkan kita untuk melihat 3 dimensi. Diperoleh dengan melihat foto udara yang bertampalan atau stereogram.  ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN o Pasangan foto yg bertampalan atau stereogram Pasangan foto yang bertampalan terdiri dari 2 foto yang berdekatan, yang bertampalan (minimal 50% daerah yang sama) pada garis terbang yang sama. Stereogram merupakan sepasang foto udara yang stereoskopis (pasangan foto yang sudah diorientasikan secara benar yang mencakup daerah yang sama).

Perkembangan Bahasa Indonesia Sejak Kejayaan Sriwijaya sampai dengan 1945

Perkembangan bahasa Indonesia Sejarah Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berada di wilayah Sumatera. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda pada “Konggres Pemoeda”, 28 Oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih “bersifat politis” daripada “bersifat linguistis”. Tujuannya ialah ingin mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih disebut bangsa Indonesia. Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia Peristiwa penting itu, sebagai berikut: 1. Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu. 2. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. 3. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.[9] 4. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia. 5. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana. 6. Tahun 1936 SutanTakdirAlisyahbanamenyusunTatabahasaBaruBahasa Indonesia. 7. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanKongresBahasa Indonesia I di Solo. Darihasilkongresitudapatdisimpulkanbahwausahapembinaan dan pengembanganbahasa Indonesia telahdilakukan secara sadarolehcendekiawan dan budayawan Indonesia saatitu. 8. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilahUndang-UndangDasar 1945, yang salahsatupasalnya (Pasal 36) menetapkanbahasa Indonesia sebagaibahasa negara. http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan-bahasa-indonesia/ Sejarah Bahasa Indonesia 1. Kelahiran Bahasa Indonesia o Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kesadaran politis semacam inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat menjembatani keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu. o Pemuda-pemudi Indonesia pada masa pergerakan berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres tersebut tercetuslah ikrar bersama yang lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda . Ikrar Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bunyi ikrar lengkap pemuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda itu adalah sebagai berikut. o Teks Sumpah Pemuda  Kami putera dan puteri Indonesia mengaku  bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.  Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.  Kami putera dan puteri Indonesia menjunjungbahasapersatuan, Bahasa Indonesia. 2. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Masa Kolonial o Meskipun bukti-bukti autentik tidak ditemukan, bahasa yang digunakan pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah bahasa Melayu. Sementara itu, bukti-bukti yang tertulis mengenai pemakaian bahasa Melayu dapat ditemukan pada tahun 680 Masehi, yakni digunakannya bahasa Melayu untuk penulisan batu prasasti, di antaranya sebagai berikut.  Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit berangka tahun 683 Masehi.  Prasasti yang ditemukan di Talang Tuwo (dekat Palembang) berangka tahun 686 Masehi.  Prasasti yang ditemukan di Kota Kapur (Bangka Barat) berangka tahun 686 Masehi.  Prasasti yang ditemukan di Karang Brahi (antara Jambi dan Sungai Musi) berangka tahun 686 Masehi.  Prasasti dengan nama Inskripsi Gandasuli yang ditemukan di daerah Kedu dan berasal dari tahun 832 Masehi.  Pada tahun 1356 ditemukan lagi sebuah prasasti yang bahasanya berbentuk prosa diselingi puisi (?).  Pada tahun 1380 di Minye Tujoh, Aceh, ditemukan batu nisan yang berisi suatu model syair tertua . 3. Perkembangan Bahasa Indonesia di Masa Kolonial o Pada abad XVI, ketika orang-orang Eropa datang ke Nusantara mereka sudah mendapati bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perantara dalam kegiatan perdagangan. Bukti lain yang dapat dipaparkan adalah naskah/daftar kata yang disusun oleh Pigafetta pada tahun 1522. Di samping itu, pengakuan orang Belanda, Danckaerts, pada tahun 1631 yang mendirikan sekolah di Nusantara terbentur dengan bahasa pengantar. Oleh karena itu, pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan surat keputusan: K.B. 1871 No. 104 yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumiputera diberi dalam bahasa Daerah, kalau tidak dipakai bahasa Melayu. 4. Perkembangan Bahasa Indonesia di Masa Pergerakan o Setelah Sumpah Pemuda, perkembangan Bahasa Indonesia tidak berjalan dengan mulus. Belanda sebagai penjajah melihat pengakuan pada bahasa Indonesia itu sebagai kerikil tajam. Oleh karena itu, dimunculkanlah seorang ahli pendidik Belanda bernama Dr. G.J. Niewenhuis dengan politik bahasa kolonialnya. Isi politik bahasa kolonial Niewenhuis itu lebih kurang sebagai berikut. 5. Pengaruh politik bahasa yang dicetuskan Niewenhuis itu tentu saja menghambat perkembangan bahasa Indonesia. Banyak pemuda pelajar berlomba-lomba mempelajari bahasa Belanda, bahkan ada yang meminta pengesahan agar diakui sebagai orang Belanda (seperti yang dilukiskan Abdul Muis dalam roman Salah Asuhan pada tokoh Hanafi). Sebaliknya, pada masa pendudukan Dai Nippon, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Tentara pendudukan Jepang sangat membenci semua yang berbau Belanda; sementara itu orang-orang bumiputera belum bisa berbahasa Jepang. Oleh karena itu, digunakanlah bahasa Indonesia untuk memperlancar tugas-tugas administrasi dan membantu tentara Dai Nippon melawan tentara Belanda dan sekutu-sekutunya. 6. Kedudukan Bahasa Indonesia o Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting, yaitu (1) sebagai bahasa nasional , dan (2) sebagai bahasa resmi/negara . o Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional , bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut. o Lambang jati diri (identitas). o Lambang kebanggaan bangsa. o Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. o Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah. o Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resmi/negara; Perkembangan Bahasa Indonesia o Pada tahun 1908 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Commissie voor de Volkslectuur (Komisi untuk Bacaan Rakyat) melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas:  mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng yang tersebar di kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setelah diubah dan disempurnakan;  menerjemahkan atau menyadur hasil sastra Eropa;  menerima karangan pengarang-pengarang muda yang isinya sesuai dengan keadaan hidup di sekitarnya. o Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang banyak memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka. o Tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Dewantara. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain:  mengganti Ejaan van Ophuysen,  mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan  menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan . o Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin penting. o 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: Bahasa negara adalah bahasa Indonesia. http://www.slideshare.net/w2snu/sejarah-bahasa-indonesia

JURNAL ILMIAH TENTANG STUDI GEMPA DAN TSUNAMI DI INDONESIA

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI KEPULAUAN INDONESIA Earthquake and Tsunami in Indonesia Oleh : Alvi Yasin Martindo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutarmi No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp. (0271) 646994 Psw.329 : 663484 ; 654311; Fax. 654311 E-mail : yashindblaine@gmail.com ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan terhadap bencana alam khususnya gempa bumi dan tsunami karena Negara Indonesia terletak diantara daerah atau zona patahan antara lempeng benua dan lempeng samudera dan tiga lempeng besar lainnya seperti Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dari arah barat Sumatera, menuju ke arah selatan Jawa ,Nusa Tenggara Barat, Sulawesi hingga Papua. Kata Kunci : Gempa Bumi, Tsunami, Lempeng PENDAHULUAN Kepulauan Indonesia merupakan salah satu wilayah dengan tatanan tektonik paling kompleks dan aktif di dunia. Interaksi kompleks antara tiga lempeng besar , yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Pasifik telah menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai aktivitas gempa yang sangat tinggi. Di antara gempa gempa yang terjadi di kepulauan Indonesia terutama gempa dangkal yang terjadi di dasar laut telah menimbulkan tsunami yang sangat dahsyat dalam kurun waktu dari tahun 1965 sampai 1998. Bagi kalangan ilmuwan di dunia yang mempelajari tsunami, Indonesia dikenal sebagai tempat terjadinya tsunami dahsyat akibat letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26 Agustus !883. Letusan tersebut telah menyebabkan terjadinya tsunami dahsyat yang menyapu meluluh lantahkan daerah daerah pantai selatan Sumatera dan Jawa bagian barat. Bencana tersebut tercatat sebagai bencana tsunami dalam sejarah kehidupan manusia. Tinggi maksimum gelombang tsunami yang mencapai garis pantai diperkirakan mencapai 35 meter, sedangkan korban jiwa yang di sebabkan oleh tsunami tersebut tidak kurang dari 36.000 orang. Di samping bencana tsunami yang disebabkan oleh Gunung Krakatau pada tahun 1883, kepulauan Indonesia sesungguhnya lebih sering dilanda gelombang tsunami yang disebabkan oleh terjadinya gempa di dasar laut. Tidak kurang dari 88 kejadian tsunami yang dibangkitkan oleh gempa yang terjadi di kepulauan Indonesia selama periode tahun 1600 sampai 1998 yang menyebabkan sekitar 17.000 orang meninggal dunia. Berdasarkan terjadinya, 33 kejadian di antaranya terjadi di wilayah Busur Sunda, 27 tsunami terjadi di kepulauan Maluku, dan 19 tsunami terjadi di wilayah Busur Banda Sementara itu, dalam periode 35 tahun terakhir dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1998 terjadi tidak kurang dari 11 kejadian tsunami akibat gempa. Di antaranya adalah 3 kejadian tsunami yang terjadi pada dekade tahun 1990-an, yaitu tsunami yang terjadi di Flores 12 Desember 1992 dengan korban jiwa mencapai 2.100 orang meninggal dunia, tsunami di daerah Banyuwangi pada 2 Juni 1994 dengan korban jiwa mencapai 238 orang meninggal dunia, dan tsunami di daerah Biak 17 Februari 1996 dengan korban jiwa mencapai 160 orang meninggal dunia. Daftar Tsunami Akibat Gempa di Indonesia dari Tahun 1965 sampai 2006 No Tanggal Run-Up Korban Daerah Bencana 1 24-01-1965 4 meter 71 Seram, Maluku 2 11-04-1967 - 58 Tinambung, Sulsel 3 14-08-1968 6-10 meter 200 Tambu, Sulteng 4 23-02-1969 10 meter 64 Majene, Sulsel 5 19-08-1977 15 meter 316 Sumba, NTT 6 23-12-1982 - 13 Larantuka, NTT 7 12-12-1992 26 meter 2.100 Flores, NTT 8 02-06-1994 14 meter 238 Banyuwangi, Jatim 9 01-01-1996 3-6 meter 9 Palu, Sulteng 10 17-02-1996 12 meter 160 Biak, Irian Jaya Satu fenomena alam yang tiada satu manusia, atau alat apapun, yang mampu mencegah dan meramalkan kapan gempa bumi dan tsunami tersebut akan datang atau terjadi. Padahal secara geologis hampir semua daerah di Indonesia ini tidak ada satu pun lokasi yang akan luput dari resiko bencana tsunami dan gempa bumi tektonik. Pertanyaan yang mendasar adalah bagaimana caranya meminimalisasi akibat gempa dan tsunami yang sering terjadi di negara kita ini bila suatu saat gempa bumi tektonik dan tsunami tersebut tiba tiba datang kembali dan menewaskan sebagian penduduk di kepulauan Indonesia ? Studi ini bertujuan : 1. Mengkaji permodelan tsunami di kepulauan Indonesia 2. Mengkaji kejadian gempa tektonik di Bantul/ Klaten dari tinjauan geologis 3. Mencari alternative atau zonasi gempa ( solusi pra gempa) METODE PENELITIAN( KAJIAN GEOLOGIS MEKANISME GEMPA TEKTONIK DAN TSUNAMI) Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading). GAMBAR 1. LEMPENG LEMPENG YANG BERADA DI DUNIA GAMBAR 2. LEMPENG LEMPENG YANG TERSEBAR DI SELURUH DUNIA Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform). Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi. GAMBAR 3. LEMPENG INDO AUSTRALIA DAN LEMPENG EURASIA GAMBAR 4. DAERAH RAWAN GEMPA DAN TSUNAMI DI KEPULAUAN Keterangan : Bagian Barat P. Sumatera, Selatan P. Jawa, Nusa Tenggara, Bagian Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Bagian Timur P. Kalimantan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis : -Pemodelan Tsunami di kepulauan Indonesia Studi tentang pemodelan penjalaran gelombang tsunami baru dimulai pada tahun 1969 di Jepang. Pemodelan tsunami pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui tiga parameter utama tsunami yaitu : -arah dan kecepatan penjalaran gelombang -tinggi gelombang yang mencapai pantai atau sering disebut Run-up -waktu tiba atau arrival time tsunami di pantai Dalam permodelan tsunami, sumber pembangkit tsunami di asumsikansebagai gempa yang menimbulkan perubahan dasar laut dalam arah vertikal. Pemodelan tsunami memerlukan dua input utama, yaitu karakteristik pensesaran gempa pembangkit tsunami dan karakteristik pensesaran gempa pembangkit tsunami dan karakteristik bati- metri dasar laut. Parameter sesar yang diperlukan sebagai input bagi pemodelan gejala alam tsunami adalah: -geometri sesar yang meliputi panjang, lebar, strike, dip, dan slip. -dislokasi - kedalaman pusat gempa yang di asumsikan sebagai pusat pensesaran. Panjang, lebar, dan arah strike bidang sesardi peroleh dari pengeplotan gempa susulan atau after shock yang biasanya selalu menyertai gempa utama atau main shock yang membangkitkan terjadinya tsunami. Besaran dip adan slip di peroleh dari solusi mekanisme fokus gempa focal mechanism yang merupakan representasi dari proses yang menimbulkan pensesaran yang menimbulkan gempa tersebut. Dislokasi vertikal diperoleh dari penerapan metode Mashinha dan Smylie berdasarkan input harga magnitudo gempa. Batimetri dari dasar laut yang diperoleh dari peta batimetri harus diubah menjadi data numerik dengan cara digitasi. Pada metode pemodelan yang di kembangkan oleh Immamura beberapa persamaan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut : X dan y adalah koordinat ruang dalam arah horisontal, t adalah waktu, M dan N adalah discharge dalam arah x dan y, q merupakan elevasi permukaan air laut, D adalah kedalaman total yang diberikan oleh h + n dengan h adalah kedalaman air laut, dan n adalah koefisien kekasaran Manning. Pada persamaan, suku kedua dan ketiga merupakan suku non linier, sedangkan suku kelima merupakan suku gesekan dasar laut. Penyelesaiann numerik dari ketiga persamaan tersebut dilakukan dengan pendekatan beda hingga metode Leap Frog Staggered. Berikut ini ditampilkan dua contoh pemodelan tsunami yang teerjadi di kepulauan Indonesi untuk kasus tsunami earthquake Banyuwangi 3 juni 1994 dan tsunamigenic earthquake Biak 17 Februari 1996. Tsunami Banyuwangi 1994 yang mengakibatkan sekitar 200 orang meninggal dibangkitkan oleh gempa yang terjadi pada tanggal 3 Juni 1994 jam 01.17 dini hari dengan pusat gempa terletak sekitar 200 km sebelah selatan pulau jawa pada koordinat 10,690 LS dan 113,13’ BT. Model sumber tsunami ditentukan berdasarkan parameter gempa dari solusi CMT (Centroid Moment Tensoo Harvard University). Kedalaman pusat gempa 15 km, megnitudo momen Mw = 7,6 dan momen seismik Mo = 3,5 x 1027 dyne-cm. Gempa mempunyai mekanisme fokus tipe thrusting fault dengan dip = 12, strike = 2840, dan slip = 990. Dari sebaran gempa susulan dimensi pensesaran diperkirakan (L x W, panjang x lebar) = 80 x 40 km. Dari data paarameter gempa tersebut diasumsikan digitas kerak oseanik norma g = 3,5 x 1016 dyne/cM 2 dan Mo dislokasi d = 3,3 meter. Simulasi numerik tsunami Banyuwangi 1994 dilakukan sampai waktu t = 90 menit setelah terjadinya gempa. Hasil simulasi penjalaran gelombang tsunami pada saat t = 45 menit setelah terjadinya gempa. Hasil pemodelan menunjukkan pada saat t = 45 menit setelah terjadinya gempa sebagian gelombang tsunami telah mencapai pantai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa arrival time hasil pemodelan berkisar antara 3 sampai 5 meter. Hasil ini lebih kecil dari pada data pengamatan di Pancer yang berkisar antara 5,7 sampai 9,4 meter. Hasil simulasi menunjukan bahwah 45 menit setelah terjadinya gempa, puncak gelombang tsunami telah sampai di sebagian Pantai Selatan Banyuwangi. Jarak pusat gempa ke pantai sekitar 200 km Tsunami Biak yang terjadi pada tanggal 17 Februari 1996 dengan korban sekitar 160 orang disebabkan oleh gempa dengan magnitudo M = 8,2 SR dan hiposenter terletak di sebelah utara Pulau Biak pada koordinat 0,60 LS, 136 ‘ 6 BT dan kedalaman 15 km. Analisis CMT menunjukkan bahwa gempa tersebut mempunyai mekanisme fokus tipe thrust fault dengan momen seismik Mo = 22 x 1021 Newton meter. Dari distrubusi after shock diperkirakan bahwa dimensi sesar adalah 180 km x 50 km. Gempa tersebut berasosiasi dengan aktivitas subduksi lempeng Carolina. Pemodelan tsunamidilakukan sampai t = 60 menit setelah terjadinya gempa, sedangkan hasil simulasi untuk t 10 menit setelah terjadinya gempa dari hasil pemodelan menunnjukkan bahwa pada t = 10 menit setelah terjadinya gempa, gelombang tsunami telah menyapu seluruh pantai utara Pulau Biak. Hal ini sesuai dengan data pengamatan lapangan yang menyatakan bahwa gelombang tsunami sampai di pantai sekitar 5 sampai 7 menit seelah gempa. Harga maksimum run – up hasil pemodelan yang berkisar antara 4 sampai 5 meter sesuai dengan data pengamatan yang menunjukkan run – up maksimum berkisar antara 4 sampai 7 meter. Hasil simulasi menunjukkan bahwa 10 menit setelah terjadinya gempa, puncak gelombang tsunami telah sampai di seluruh bagian Pantai Utara Biak. - Zonasi Gempa Kesiapan yang diperlukan dalam menghadapi datangya bencana gempa di antaranya adalah kesiapan ifrastuktur dan struktur bangunan yang tahan terhadap pembebanan gempa. Informasi tentang besarnya resiko gempa, karakteristik kegempaan, dan pengaruh kondisi lokal terhadap gelombang gempa merupakan masukan yang sangat diperlukan. Untuk itu perlu dilakukan pembuatan zonasi gempa yang didasarkan pada sejumlah parameter tertentu misalnya, pembuatan zonasi daerah rawan gempa berdasarkan harga percepatan gempa. Pada bagian berikut inia akan di tuliskan secara ringkas beberapa penelitian penting yang berkaitan dengan pembuatan zona gempa di Indonesia. Beca Carter Hoilling dan Ferner Ltd. Membagi kepulauan Indonesia menjadi enam bagian zona berdasarkan koefisien gempa yang dapat dipakai dalam desain bangunan tahan gempa. Studi tersebut di dasarkan pada data seismologi dan geologi. Sementara itu, Wangsadinata mengeluarkan peta kontur percepatan gempa berdasarkan peta kontur frekuensi terjadinya gempa dangkal i wilayah Indonesia dengan magnitudo m > 5 per 100 tahun per derajat persegi dengan menggunakan fungsi atenuasi Donovan. Shah dan Boen melakukan analisis resiko gempa untuk berbagai periode ulang gempa. Dalam studi tersebut sumber gempa di asumsikanberasal dari zona subduksi dan zona sesar yang ditandai dengan mekanisme pensesaran yang berbeda – beda. Fungsi atenuasi Fukushima Tanaka digunakan untuk menentukan percepatan gempa mekanisme sesar geser, sedangkan untuk gempa subduksi di gunakan fungsi atenuasi Crouse. Di samping didasarkan harga percepatan gempa, zonasi gempa kepulauan indonesia juga ada yang di buat berdasarkan estimasi harga momen seismik maksimumnya. Beberapa peneliti gempa memfokuskan diri pada penelitian tentang zonasi gempa skla lokal yang disebut mikrozonasi gempa untuk DKI Jakarta. Berbagai penelitian yang dilakukan merupakan kerjasama antara Pemda Dki Jakarta dengan Lembaga Riset tentang gempa. Misalnya, Alvi Yasin telah melakukan analisis risiko gempauntuk DKI Jakarta dengan periode ulang 200 tahun. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisis risiko dan mikrozonasi gempa pada permukaan tanah serta respons spektra permukaan. Daerah penelitian dibagi dalam lima zona, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Sementara itu, dalam hal mikrozonasi gempa untuk DKI Jakarta Martindo melakukan penelitian potensi liquifaksi pdaa daerah reklamasi di jalur Pantura DKI Jakarta, serta penelitian tentang dampak gempa terhadap bangunan tinggi disepanjang jalur subway. Analisis risiko gempa yang dilakukan pada berbagai penelitian tersebut dilakukan dengan cara pendekatan probabilistik. Pendekatan probabilistik merupakan cara yang cukup representatif dalam menganalisis kegempaan suatu daerah. Cara ini telah mempertimbangkan sejarah kegempaan dan sumber mekanisme gempa. Data pencatatan gempa masa lampau dijadikan sebagai data untuk memprediksi datangnya gempa di masa yang akan datang. Karakteristik kegempaan suatu daerah akan dapat dievaluasi dari sejarah dan mekanisme sumber gempa tesebut. Untuk mengetahui pengaruh kondisi lokal terhadap gempa yang terjadi maka dilakukan perambatan gelombang geser dari base rock ke permukaan tanah. Percepatan gempa di permukaan tanah ditampilkan sebagai peta kontur percepatan gempa permukaan tanah. -Kronologis Gempa Bumi Bantul – Klaten Gempa bumi yang terjadi di daerah Bantul – Klaten merupakan gempa bumi tektonik yang mempunyai hiposentrum dangkal ( sekitar 17 Km di bawah muka bumi) sehingga meskipun berskala relatif kecil ( 6,0 SR, BMG Pusat), menimbulkan dampak kerusakan yang sangat parah. Hampir semua daerah yang dilalui gelobang gempa bumi terseebut rusak parah, semua rata dengantanah, bahkan di jumpai adanya rekahan selebar 40 cm memanjang hampir 10 km, kedalamnannya sulit diperkirakan Satu hal perlu di catat adalah sesaat setelah gempa bumi terjadi, tidak diikuti adanya gelombang tsunami. Bila kita sepakat mengacu pada teori tektonik lempeng yang ada, dengan melihat anatomi mekanisme tumbukan lempeng maka bukan mustahil bahwa zona tumbukan berada sangat dekat dengan Pantai Parangtritis, Hingga hiposentrumnya diperkirakan berada tepat di bawah kota Kabupaten Bantuul (M.T Zein, 2006) Bila kita mengacu pada hasil analisa struktur Pulau Jawa Madura oleh M. Untung dan Hasegawa (1975), berdasar data gaya berat, tampak bahwa di daerah Jawa Barat, di jumpai sistem sistem patahan sesar yang berjejr sangat rapat, serta seringkali berimbikasi. Arah umum sesar anjak dan lipatan adalah barat laut tenggara. Memanjang dari Banyumas, Kadipaten, Subang, Purwakrta terus kearah barat. Sedangkan di daerah Jawa Tengah sampai Jawa Timur, arah umum struktur patahan dan lipatan, adalah utara – timur laut. Memanjang dari Kebumen, Magelang, Ungaran, Kudus. Bukti lapangan sekarang adalah diketemukannya batuan melange, yaitu batuan endapan Palunng hasil tumbukan lempeng benua-samudra, di daerah Karangsambung, Kebumen utara dan di daerah sebelah timur Malang diperkirakan adanya graben relatif besar Mengacu pada bukti lapangan di atas, maka dapat disimpulkan sementara bahwa zona tunjaman atau tumbukan lempempeng samudra – samudra jaman pra – Kapur, membentang mulai dari Kebumen utara, Klaten selatan, menerus kearah timur laut arah Rembang. Zona tersebut diperkirakan berada pada kedalaman sekitar 17 km di bawah muka tanah dan melibatkan batuan dasar (basement rock). Hal ini ternyata sesuai dengan hasil penelitian Koesmadinata dan Pulunggono (1975), yang menyebutkan bahwa kerangka tektonik cekungan sediment tersier sepenuhnya di kontrol oleh “basement faulting” dan tidak selalu “basement faulting tersebut tampak di permukaan, hanya arah arah perlipatan yang mencerminkan arah “ basement faulting” tersebut. Berdasarkan konsep ini dapat disimpulkan bahwa didaerah jawa barat patahan Baribis sesuai letaknya dengan Cirebon-Banyumas Through, di mana secara genetik merupakan patahan sangat dalam dan mengikutsertakan batuan dasar, bagian barat daya relatif naik terhadap bagian timur lautnya. Diperkirakan patahan ini menerus ke pulau Sumateraa, nantinya berkembang menjadi patahan Semangko yang membelah pulau Sumatera menjadi bagian barat dan timur. Analog dengan hal ini, maka perkembangan zona tubrukan lempeng yang membentang dari Bantul, Klaten, meneruss perkembangan zona sangat – sangat mungkin. SOLUSI Pemerintah mutlak mulai mengupayakan adanya management informasi gempa yang baik seperti membuat jalur evakuasi seperti di negara Jepang, mulai dari BMG, Pemda setempat, serta aparat keamanan. Sehingga kedepan tidak terjadi lagi jatuhnya ratusan bahkan ribuan korban jiwa, juga harta benda. Bila hal ini tidak dilakukan, maka bukan tidak mungkin peristiwa ini menjadi awal hancurnya sektor wisata pantai Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Buku : Munir, Moch., 2006, Gelologi Lingkungan, Malang, Banyumedia Publishing. Sukandarrumidi, 1994, Geologi Sejarah,Yogyakarta, Gadjah mada University Press Hadiwidjoyo, Purbo, 1980, Peristilahan Geologi dan Ilmu yang Berhubungan, Bandung, Institut Teknologi Bandung Jurnal Ilmiah : Imam Hardjono, Fakultas Geografi UMS, Hirarki Gempa Bumi Dan Tsunami

GUNUNG API DI INDONESIA

Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Beberapa diantaranya pernah mencatatkan rekor letusan fantastis yang membuat dunia ikut merasakan dampaknya. Besarnya letusan sebuah gunung berapi dapat dihitung menggunakan pengukuran VEI. Volcanic Explosivity Index (VEI), dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi. Berikut ini adalah beberapa gunung berapi di Indonesia yang pernah tercatat memiliki letusan yang dahsyat diukur menggunakan VEI. 8. Gunung Kelud Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk. Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. 7. Gunung Merapi (VEI=4) Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava. Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang. 6. Gunung Galunggung (VEI=5) Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung. 5. Gunung Agung (VEI=5) Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar. Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain. 4. Krakatau (VEI=6) Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York. Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat. Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. 3. Maninjau (VEI=7) Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km ³ dan panjang 20 km dan lebar 8 km. 2. Gunung Tambora (VEI=7) Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 - 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19. Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
Kasih Komentar Ya (Give Comment)