SELAMAT DATANG....................... Alvi_Yasin_Martindo Blogspot
MY 1 ST FACEBOOK... ADD MEE. Alvi Yasin MartindoBuat Lencana Anda
MY 2 ND FACEBOOK... ADD MEE TOO.. Alvi Yasin M;Buat Lencana Anda
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِي Site Meter

Senin, 12 November 2012

IMPLEMENTASI PANCASIA

MARAKNYA KONFLIK SOSIAL DI BERBAGAI PENJURU INDONESIA II. PENDAHULUAN Nilai-nilai dalam Pancasila Nilai-nilai Pancasila diakui memiliki keunggulan. Sejumlah ahli bahkan menyebutkan keunggulan Pancasila setara dengan ideologi-ideologi besar dunia, seperti Sosialisme, Marxisme dan lain-lain. Pancasila merupakan paduan unik antara moralitas agama dan naturalisme iptek, atau Barat yang sekuler dan Timur yang religius. Pancasila menyentuh dimensi lahir dan dimensi batin dari peradaban menusia. Artinya, manusia atau bangsa yang ingin maju dan kuat hendaknya memadukan nilai religius dengan iptek. Atau dengan kata lain, budaya dan peradaban akan berkembang menjadi unggul dan luhur bila didasarkan pada nilai-nilai moral agama dan ilmu pengetahuan/teknologi. Nilai-nilai dasar dalam Pancasila haruslah dipahami sebagai satu kesatuan, artinya makna dan fungsi fundamental dari masing-masing nilai tidak saling terpisah, sebaliknya saling mengutuhkan satu sama lain, meski masing-masing sudah punya keunggulannya tersendiri. Namun kalau tidak dilakukan hal yang demikian, kita khawatir pemahaman parsial yang mungkin muncul akan membawa alam pikiran kita pada sikap pemujaan atau penolakan yang berlebihan terhadap Pancasila. Nilai dasar . Sila “Persatuan Indonesia”adalah cerminan dari bagaimana negara Republik Indonesia ini bersatu, bagaimana tidak ada diskriminasi, konflik, bentrok, antar kelompok maupun suku yqang kemudian akhir akhir ini banya terjadi kasus tawuran ataupun konflik sosial di lingkungan masyarakat yang tidak mereka sadari bahwa dampaknya adalah menjadikan nilai dasar sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia” tersebut tercoreng karena konflik sosial yang terjadi. Padahal didalam konteks yang sebenarnya adalah Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma ,dan kaidah baik moral maupun hukum dalam Negara Republik Indonesia. Yang dijabarkan dalam suatu peraturan perundang undangan. Oleh karena itu Pancasia merupakan sumber dari segala sumber hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, seinggah bila terjadi konflik sosial atau tindak kekerasan yang lainnya, akan menjadikan nilai nilai dasar didalam pancasila itu menjadi tercoreng, karena sebelumnya telah diatur di dalam peraturan perundang undangan dimana pancasila sebagai dasarnya. III. PEMBAHASAN “Persatuan Indonesia” merupakan salah satu sila dari nilai nilai yang ada didalam dasar negara yaitu Pancasila, seharusnya “Persatuan Indonesia” adalah suatu kalimat yang berasal dari kata Persatuan dan Indonesia , persatuan sendiri memiliki arti tidak dapat di pecah belah, rukun didalam kebersamaan. Akan tetapi akhir akhir ini nilai dari sila itu tercoreng sudah, maraknya tawuran yang dilakukan oleh generasi penerus bangsa “JAKARTA, KOMPAS.com - Keributan antara pelajar SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Jakarta tidak berhenti meskipun guru dan staf sekolah berusaha melerai aksi kekerasan tersebut. Seorang siswa akhirnya tewas dengan luka bacok di bagian dadanya. Kepala SMA Negeri 6 Kadarwati Mardiutama mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Senin (24/9/2012) siang setelah para siswa SMA Negeri 6 menjalani hari terakhir Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Kadarwati mengatakan, siswa-siswi di sekolahnya mulai meninggalkan sekolah pada pukul 11.30 WIB. Sepuluh menit kemudian atau sekitar pukul 11.40 WIB, manajemen sekolah mendapat laporan bahwa rombongan siswa SMA Negeri 70 bergerak ke arah perempatan Gulai Tikungan (Gultik) atau perempatan Jalan Bulungan dengan Jalan Mahakam. Pada saat itu, kata Kadarwati, terjadi penyerangan oleh banyak siswa yang datang dari arah Jalan Bulungan. Para siswa itu membawa senjata tajam, antara lain membawa bambu, celurit, dan alat penyengat listrik. "Mereka mengarahkan ke arah siswa SMA 6 yang baru saja keluar kelas dari Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013," kata Kadarwati kepada di SMA Negeri 6, Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012). Mengetahui kejadian itu, para guru, tata usaha, dan satpam SMA Negeri 6 berusaha melerai. Kadarwati juga menghubungi Polsektro Kebayoran Baru dan ikut pa troli ke daerah Lamandau dan sekitarnya. Namun, gerak mereka kalah cepat karena pada pukul 12.15 tersiar kabar bahwa ada korban meninggal yang dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, Kebayoran Baru. Kadarwati akhirnya mengetahui bahwa korban yang meninggal dunia itu adalah siswa kelas X-8 bernama Alawy Yusianto Putra (15). "Alawy kena luka sabetan senjata tajam (celurit) di dada dan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Muhammadiyah," kata Kadarwati. Sementara itu, di tempat kejadian perkara, staf tata usaha SMA Negeri 6, Dedy Abdullah sudah melerai dan merampas senjata tajam (celurit) milik siswa SMA Negeri 70. Manajemen sekolah sudah menginstruksikan kepada siswa agar belajar di rumah dengan tugas terstruktur mandiri sebagai persiapan proses remidi dan remidi tes Ulangan Awal Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Lihat saja apa yang terjadi pada negara kita jika kita tidak mengamalkan Pancasila Khususnya nilai pancasila dalam sila “persatuan Indonesia” Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengatakan jumlah konflik sosial di Tanah Air semakin meningkat. "Tren semakin meningkat pada tahun ini yang mencapai 89 kasus hingga Agustus," ujar Gamawan. Berdasarkan data yang dimiliki Kemdagri, jumlah konflik sosial pada 2010 sebanyak 93 kasus. Kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus. Namun kemudian meningkat pada 2012 menjadi 89 kasus hingga akhir Agustus. "Untuk itu perlu sensitivitas dari Kesbangpol dan pemerintah daerah untuk mendeteksi dini semua potensi konflik," tambah dia. Menurut dia, aparat di tingkat kabupaten ataupun kecamatan seharusnya bisa memadamkan api konflik selagi masih kecil. Misalnya ketika terjadi konflik yang melibatkan dua orang. "Kalau yang terjadi sekarang, setelah api konflik itu membesar baru semua kaget." Untuk itu, Gamawan meminta semua pihak untuk bahu membahu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Tidak hanya diserahkan kepada pihak kepolisian saja, melainkan juga tanggung jawab pemerintah daerah. Konflik sosial yang terjadi, jelas Gamawan, tidak hanya merugikan daerah tersebut karena pembangunannya terhambat juga dari segi biaya. Aksi tawuran yang dilakukan para penerus bangsa diatas akan Merusak fasilitas negara, merusak moral bangsa, memakan korban jiwa dan yang paling parah merusak nilai dari sila “Persatuan Indonesia”. Sebenarnya mereka tahu makna dari Pancasila tersebut, akan tetapi banyak dari mereka yang kurang tahu bagaimana cara mengamalkannya. Padahal mereka juga tahu , dari kegiatan tawuran tidak ada satu faedah atau manfaat satupun yang dapat mereka ambil, mereka hanya merasa bangga bila sudah merusak fasilitas umum, menang dalam tawuran, itulah cerminan dari negara Indonesia. Mungkin faktor yang mempengaruhi paling besar adalah pengawasan dan kasih sayang orang tua akan tetapi bila itu sudah diberikan orang tua namun sang anak masih belum memaknai isi dari Pancasila tersebut akan percuma, karena untuk itu penanaman nilai nilai dari pancasila dapat dilakukan sedini mungkin untuk menghindari permasalahan yang sangat rumit misalnya tidak percaya bahwa Allah itu ada, penindasan, tawuran, perang antar suku, kejahatan , dan kerusuhan dimana mana IV. KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai warga negara yang baik, tentu kita harus tunduk pada hukum di negara ini sebagai mana mestinya. Apa lagi Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di negara Indonesia jadi kita harus mentaati nilai nilai yang ada di dalam sila sila Pancasila. Mungkin cukup sulit bagi kita, akan tetapi sesuatu hal pasti dilakukan yang paling kecil dahulu, maksudnya jika kita belum bisa mengamalkan nilai nilai yang ada di dalam pancasila , kita jangan melanggarnya. Sebab pancasila merupakan dasar negara , jika tercoreng sedikitpun maka negara Indonesia akan menjadi negara yang buruk dimata Internasional. Kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam penyelesaian konflik sangatlah besar peranannya sehingga perlu adanya pembatasan yang jelas dalam penyelesaian dari suatu konflik sosial, dan dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberrapa batasan yang jelas dalam keputusan bersama atau musyawarah antara pemerintah pusat dan daerah Hampir tidak mungkin bahkan mustahil menghilangkan konflik dari muka bumi ini sebab konflik juga akan membantu perubahan suatu negara agar lebih maju, akan tetapi ada beberapa solusi untuk mengurangi konflik yang ada -melalui Konsiliasi , umumnya dilakukan melalui lembaga legislatif atau parlemen yang bermaksud memberikan kesempatan kepada semua pihak yang terlibat tawuran atau konflik sosial untuk berdiskusi atau memperdebatkan secara terbuka masalah yang terjadi dalam konteks mencapai kesepakatan atau kompromi bersama. - mediasi, mengajak atau mendorong kepada pihak yang terlibat untuk kesepakatan melalui pihak ketiga. - dan khususnya perhatian, kasih sayang orang tua terhadap anaknya dan peanaman sejak dini nilai nilai pancasila. V. DAFTAR PUSTAKA -Konsep dasar dan The King (koding) GO Sosiologi halaman 56-57 -http://www.antaranews.com/berita/335047/konflik-sosial-di-indonesia-semakin-meningkat -http://www.google.co.id/search?hl=id&q=konflik+sosial+di+indonesia+tahun+2012&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&biw=1440&bih=741&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=entiUKuGNIOzrAfT94DACw -http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/25/19170475/Kronologi.Tawuran.Versi.SMA.6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kasih Komentar Ya (Give Comment)