SELAMAT DATANG....................... Alvi_Yasin_Martindo Blogspot
MY 1 ST FACEBOOK... ADD MEE. Alvi Yasin MartindoBuat Lencana Anda
MY 2 ND FACEBOOK... ADD MEE TOO.. Alvi Yasin M;Buat Lencana Anda
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِي Site Meter

Senin, 12 November 2012

PENGERTIAN GEOGRAFI DAN SEJARAHNYA

Pengertian Geografi Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani: geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi, secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Oleh karena itu, geografi sering juga disebut ilmu bumi. Akan tetapi, yang dipelajari dalam geografi bukan hanya mengenai permukaan bum saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun turut menjadi objek kajian geografi. Dengan demikian, definisi singkat di atas perlu diperluas dan dilengkapi sehingga mencakup semua hal yang dikaji dalam studi geografi. Berikut ini beberapa batasan atau definisi dari beberapa pakar Geografi. a. Geografi adalah disiplin ilmu yang berusaha untuk menguraikan dan menginterpretasikan karakter variabel dari suatu tempat ke tempat lainnya di bumi sebagai tempat kehidupan manusia (Hart Shorne, 1960). b. Geografi adalah studi tentang lokasi dan tatanan fenomena pada permukaan bumi dan proses-proses yang menyebabkan distribusi fenomena tersebut (Fielding, 1974). c. Geografi adalah ilmu pengetahuan tentang perkembangan nasional dan pengujian terhadap teori-teori yang menjelaskan dan memperkirakan distribusi spasial dan lokasi berbagai karakteristik dari permukaan bumi (Yeates and Hagget, 1979). d. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Semlok 1988 dan Nursid Sumaatmaja, 1997) . Beberapa definisi Geografi yang dikemukakan para ahli geografi, antara lain sebagai berikut. 1. Bintarto (1977) Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifatsifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi dalam ruang dan waktu. Di sini dijelaskan bahwa geografi tidak hanya mempelajari alam (bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi geografi juga mempelajari manusia beserta semua kebudayaan yang dihasilkannya. 2. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980) Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannyatentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa. Contoh: a. Perubahan cuaca maupun iklim pada suatu tempat atau wilayah. b. Perubahan kesuburan tanah akibat dari proses erosi dan pelapukan yang sangat tinggi. 3. Hartshorne (1960) Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalam pandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional. Contoh, seorang ahli geografi setelah melakukan analisis kewilayahan mampu membagi suatu wilayah menjadi beberapa satuan lahan yang potensial maupun lahan yang tidak potensial. Pembagian ini didasarkan pada beberapa parameter kebumian yang sesuai dengan syarat-syarat peruntukannya. 4. Yeates (1963) Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional. 5. Alexander (1958) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contoh, penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan hutan, yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. 6. Karl Ritther (1859) Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup manusia. Dalam kajiannya, studi geografi mencakup semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik yang terkait dengan kehidupan manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut dibahas. Contohnya, sungai adalah bagian dari alam anorganik yang mempunyai kaitan langsung dengan kehidupan manusia. 7. Von Ricthoffen (1905) Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut. 8. Paul Vidal de La Blace (1915) Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada intinya ilmu geografi terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan persebaran dan interaksi keruangan. Bila kita perhatikan, terdapat suatu kesan bahwa definisi geografi selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan tingkat keluasan ilmu geografi saat definisi itu dikemukakan. Namun, jika dicermati lebih jauh terdapat suatu kesamaan sudut pandang dari para ahli tersebut, mereka memandang permukaan bumi sebagai lingkungan yang memengaruhi kehidupan manusia, di mana manusia mempunyai pilihan untuk membangun atau merusaknya. Persamaan pandang yang lain adalah adanya suatu perhatian dari definisi geografi yang menelaah tentang persebaran manusia dalam ruang dan keterkaitan manusia dengan lingkungannya. Jelaslah di sini bahwa kajian ilmu geografi yang paling utama adalah menelaah bumi dalam konteks hubungannya dengan kehidupan manusia. Sejarah Ilmu Geografi Pemikiran tentang geografi telah lama menjadi pembahasan beberapa ilmuan yang ada pada masa lampau. Thales (640-548) misalnya, menganggap bahwa bumi yang kita tempati ini berbentuk keping silinder dan terapung di atas air laut, dengan separuh bola bumi hampa di atasnya. Kira-kira seratus tahun kemudian, pendapat ini diperbaharui oleh Parmeindes bahwa bumi itu bulat. Selanjutnya sekitar 320 SM, Heraclides mengatakan bahwa disamping bumi bulat juga berputar pada porosnya (berotasi) dengan arah barat timur. Bersamaan dengan itu diketahui pula zona iklim di dunia, meskipun belum diketahui mengapa terjadi perbedaan iklim. Pemikiran ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat karena apa yang disampaikan Heraclides sudah merupakan gambaran yang sesungguhnya tentang bumi. Perubahan daratan sejak 200 juta tahun lalu, benua yang menyatu di Pangea Istilah geografi pertama kali diperkenalkan oleh Erastosthenes (276-198 SM), dalam hasil karyanya yang berjudul Gepgraphika. Erastosthenes telah menghitung keliling bumi secara matematis dan mengemukakan bahwa bumi memiliki dua kutub di utara dan selatan, dan memiliki suhu yang sangat dingin. Kemudian bumi juga terbagi menjadi zona beriklim tropis dan sub tropis. Erastosthenes merupakan ilmuwan pertama yang menerapkan sistem gris pada peta. Atas jasa-jasanya itulah beliau dijuluki sebagai Bapak Geografi. Pada masa ini geografi hanya diartikan sebatas cerita mengenai kesan-kesan suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, anpa memperhatikan ketepatan letak di muka bumi (aliran logografi). Erastosthenes dianggap sebagai peletak dasar ilmu geografi. Pada abad ke-2 Claudius Ptolomeus mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan ketampakan secara umum. Ptolomeus adalah orang pertama yang membuat peta, sehingga peta ciptaannya dikenal dengan Peta Ptolomeus. Ilmu pengetahuan geografi makin lama makin berkembang dengan kehadiran tokoh-tokoh seperti Bernadus Veranus, tokoh beraliran fisik deterministik seperti Elwoth Huntington, Karl Ritter, Frederich Ratzel. Tokoh geografi sosial modern antara lain Paul Vidal de la Blache (aliran possibilisme), Ferdinan Von Ricthoffen dan Hartshorne. Memasuki abad ke-18, ilmu geografi memasuki abad modern dengan kemunculan tokoh Imanuel Kant (1724-1804) yang memberikan definisi geografi sebagai ilmu yang mempelajari asosiasi atau keterkaitan fakta-fakta dalam ruang. Demikian juga kehadiran Alexander Von Humbolt yang telah berhasil membua profil benua dan menulis buku geografi dunia meliputi wilayah Mexico sampai Kuba. Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi. Alumni:Bandung www.geografiana.com www.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kasih Komentar Ya (Give Comment)